Kenangan Dalam Kenangan
Tulisan ini aku tulis sebelum kelulusan. Tentang impian ku saat kelulusan dan tentang aku menurut orang orang. Aku yang 4 bulan lagi akan lulus meninggalkan masa putih-biru menuju putih-abu abu. And... This is My Graduation Dream.
Siang ini, keluarga, sahabat, adik kelas, dan guru berkumpul ikut merayakan pesta kelulusan ku. Ini bukan pesta mewah, tidak ada makan-makanan mahal ala restoran di meja, tidak ada musik-musik mewah seperti pesta yang lain. Pesta ini sederhana, tapi memberi ku banyak kenangan di dalamnya. Apalagi saat berkumpul dan bercanda dengan sahabat-sahabat ku, itu adalah sesuatu yang akan selalu aku kenang saat suatu saat nanti kami bertemu lagi.
Dan sekarang, giliran orang orang yang selalu ada untukku
untuk mengutarakan pendapat mereka tentang aku. Jujur ini membuat aku merasa
terharu pada mereka. Dan karena itu, aku benar benar merasa kaluau mereka benar
benar mengasihiku.
Ayah ku yang pertama kali mengungkapkan tentangku, katanya “Sejauh
ini saya melihat perubahan yang memuaskan dari anak saya. Nilainya stiap tahun
selalu meningkat sampai ke kelas 9 ini.
"Sejauh saya mengajar Shindy, dikelas dia bukan anak yang suka mencari masalah. sering memperhatikan guru yang mengajar. saya juga merasa peningkatan yang drastis di diri Shindy. prestasinya benar benar meningkat. Saya benar benar tidak menyangka"
"Shindy... dia baik,manja,pintar juga. walapun kadang sifat nakal dan jailnya dia keluar. Tapi dia itu pendengar yang baik, dia suka memberi nasehat kalau aku membuat kesalahan. Mba shindy memang bisa menjadi teman,sahabat,sekaligus kakak untuk aku."
Dasar Dilla, sebenernya dia mau memujiku atau mengejek-_-
Hari ini aku sangat senang. Terimakasih semua, aku menyayangi kalian.
Saya tidak menyangka Shindy bisa masuk 10 besar nilai
tertinggi dari 3 kelas. Usahanya benar benar tidak sia sia dan karena itu juga
Shindy pasti dengan mudah akan masuk ke sekolah favoritnya. Semoga saja di
sekolah lanjutannya besok dia bisa menjadi yang terbaik dari setiap kelas.”
Aku tersenyum mendengar apa yang diucapkan ayahku. Terimakasih
ayah, you’re my guardian angel{}.
“Apa yang dibilang suami saya benar. Usaha Shindy untuk
belajar rajin tidak sia sia. Nilainya benar benar memuaskan dan membuat kami
bangga dengannya.” Ucap ibuku
"Sejauh saya mengajar Shindy, dikelas dia bukan anak yang suka mencari masalah. sering memperhatikan guru yang mengajar. saya juga merasa peningkatan yang drastis di diri Shindy. prestasinya benar benar meningkat. Saya benar benar tidak menyangka"
"Shindy... dia baik,manja,pintar juga. walapun kadang sifat nakal dan jailnya dia keluar. Tapi dia itu pendengar yang baik, dia suka memberi nasehat kalau aku membuat kesalahan. Mba shindy memang bisa menjadi teman,sahabat,sekaligus kakak untuk aku."
Dasar Dilla, sebenernya dia mau memujiku atau mengejek-_-
Hari ini aku sangat senang. Terimakasih semua, aku menyayangi kalian.
------------ The End ---------
Tidak ada komentar:
Posting Komentar